Kini, angkringan khas Jogja di Majalengka jumlahnya sudah mencapai 9 lokasi. Harganya yang murah meriah menyebabkan angkringan selalu ramai disambangi para pecinta kuliner terutama mahasiswa dan anak kos. Menu andalan yang menjadi ciri khas angkringan adalah nasi kucing. Namanya aneh sih, cuma rasanya enak pas lagi laper. Menu Nasi Kucing ini biasanya satu macam aja, kalo ga telor seupil, ya oreg tempe atau teri. Makananannya enak harganya pas dikantong yang lagi bokek.
Dulu saat menyambangi alun alun Majalengka, suasananya sangat sepi terlebih saat turun hujan. Sehingga Majalengka layak disebut Kota pensiun, hal ini karena Majalengka sepinya minta ampun, jauh dari hiruk pikuk modernisasi pembangunan. Namun kini ceritanya udah lain, setelah adanya dua jalur toll dan pembangunan bandara Kertajati, Majalengka mulai menggeliat, baik dari sisi ekonomi, infrastruktur maupun segi gaya hidup masyarakatnya.
Saat ini ratusan bahkan ribuan orang datang berbondong berbondong ke Majalengka, hal ini menjadi magnet tersendiri bagi para investor besar maupun kecil. Termasuk menarik para bos untuk membuka angkringan ini.
Begitu juga dengan hotel dan cafe, saat ini cafe sudah banyak dan hotel pun sudah mulai di bangun bak jamur di musim hujan.
Harapan saya, kemajuan ini mampu membawa dampak positif bagi Majalengka. Masyarakat Majalengka jangan hanya jadi penonton, tapi harus jadi pelaku harus jadi pemain. Masa hanya sekedar jualan makanan juga harus di monopoli orang luar daerah. Orang Majalengka nya mana?
Post a Comment
Post a Comment