Contoh Rencana Kerja Operasional (RKO), Silahkan Download DisiniTim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) atau Ketua Kloter memiliki peran yang sangat besar dalam kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya harus membuat Rencana Kerja Operasional atau RKO yang jelas, terperinci, dan terukur. Hal ini agar TPHI mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, tertib dan lancar.
Baca dan pelajari: Modul Panduan Petugas Haji Terbaru
Sesuai UU NO. 13 Tahun 2008, penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jemaah haji dengan sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang baik dan benar, agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama sehingga jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri dan memperoleh gelar haji yang mabrur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, TPHI yang berfungsi sebagai Ketua Kloter wajib membuat uraian tugas dalam bentuk RKO secara komprehensif. RKO tersebut harus memuat rincian tugas mulai dari dalam negeri, diperjalalanan, selama di Arab Saudi sampai kembali lagi ke tanah air.
- RKO Pra Embarkasi
- RKO di Embarkasi
- RKO di Pesawat ( berangkat )
- RKO di Bandara KAAIA Jeddah
- RKO di Makkah ( Pra Wukuf )
- RKO di Arofah, Muzdalifah, Mina
- RKO di Makkah ( Pasca Wukuf )
- RKO di Madinah
- RKO di Bandara AMMA Madinah( Pulang )
- RKO di Debarkasi
Membuat Rencana Kerja Operasional (RKO) yang jelas dan terperinci tersebut dibutuhkan keterpaduan antar TPHI, petugas kloter dan tim lainnya. Rencana Kerja Operasional ( RKO ) yang dibuat harus dijadikan pedoman petugas dalam pelayanan haji.
Berikut ini contoh Rencana Kerja Operasional (RKO) yang bisa anda jadikan gambaran. Silahkan Download Disini
Post a Comment
Post a Comment